Kalurahan Petir

Petir (Sida Samekta) - Seperti tak kehabisan ide dan kreativitas, anak muda di Padukuhan Ngurak Urak memberanikan diri  mendirikan radio komunitas yang diberi nama “Radio Radar Perak”. Ditengah tren media sosial yang sudah mulai menggantikan  radio konvensional  sebagai media komunikasi, hiburan dan informasi, ternyata masih ada kawula muda yang optimis akan hadirnya radio komunitas sebagai solusi hiburan serta media informasi yang pas bagi wong ndeso,dimana akses internet masih minim. Radio yang mulai ditinggalkan masyarakat urban ini dirintis secara swadaya oleh Karang Taruna, Para Perantau dan Masyarakat Padukuhan Ngurak Urak.

Konten siaran dibuat dengan menyesuaikan selera dan minat masyarakat pedesaan, baik dari kalangan anak sampai orang tua. Radio komunitas ini turut serta memberdayakan anak mudanya sebagai penyiar. Meskipun pemahaman tentang dunia broadcasting terbatas namun tak menyurutkan semangat mereka untuk membesarkan radio ini dengan belajar otodidak. Radio ini sedang dalam masa trial menunggu selesainya izin penyiaran, sementara mulai mengudara pukul 18.00-00.00 WIB pada frekuensi FM 93.00 Mhz.

Dengan semangat  ingin mengangkat kultur masyarakat Yogya yang hidup didesa dengan tutur, aksen dan gojekan khas anak muda yang kreatif dan plural, serta mengangkat seni dan budaya yang sudah dilakoni masyarakat seperti menyiarkan wayangan, ketoprak dan dagelan mataram. Salah satu perintis Radio Radar Perak, yakni Mas Manto menyampaikan bahwa, ”Radio ini sebenarnya sudah lama digagas oleh anak muda mulai tahun 2014, dengan didukung pendanaan dari anak perantau untuk membeli alat dan segala akomodasi radio komunitas, akhirnya awal tahun 2018 Radio Radar Perak mulai mengudara”.

Studio Radar Perak sangat strategis dengan memanfaatkan salah satu ruang yang ada di Balai Padukuhan Ngurak Urak.Tempat yang sejatinya terbuka untuk “srawung” , atau bahkan sekedar melihat proses siaran radio sekaligus sebagai ruang diskusi membicarakan ide dan kreatifitas. Mas manto menceritakan bahwa cita-cita besar radio ini adalah bisa memproduksi sandiwara radio dengan melibatkan warga Ngurak Urak.

Kreatifitas mereka dibuktikan dengan adanya program-program siaran yang menarik, antara lain;

OPINI (Onone Pop Indonesia Terkini), yang memutarkan lagu-lagu pop Indonesia terbaru, siap mengaduk residu perasan dan menikmati sensasi nggerus alias galau cinta.

NDARI (Ndangdut Campursari), bagi yang mempunyai energi  melimpah, silahkan mendengarkan siaran ini, dipandu penyiar "gayeng" yang sudah pasti menghibur. Siaran ini paling banyak digandrungi fans berat  Via Vallen atau Nella Karisma. Sedangkan kalangan orang tua bisa menikmati lantunan lagu Didi Kempot dan alm. Pak Manthous. Sungguh kombinasi yang pas untuk menikmati musik sambil wedangan.

WAYANGAN/KETOPRAK/DAGELAN MATARAM ,merupakan teman syahdu untuk menghantarkan tidur anda.

Ditengah cepatnya arus kehidupan yang mepengaruhi kualitas sebagai manusia, hadirnya radio komunitas ini diharapkan mampu menjadi alat untuk menyampaikan ide dan ilmu yang bermanfaat sekaligus memberikan hiburan kepada semua masyarakat dipelosok, terutama Desa Petir. Radio seakan sebagai alat untuk melambatkan ritme hidup, teman menyemangati diri sendiri untuk membangkitkan optimisme bahwa hidup di zaman serba modern ini masyarakat kecil masih ada harapan memperbaiki kualitas hidup sebagai manusia seutuhnya.

Bagi masyarakat Desa Petir,selamat menikmati karya anak muda Padukuhan Ngurak Urak, semoga radio komunitas ini bisa menjadi inspirasi bagi kita. (DFM 3/18)