BERDIRINYA PADUKUHAN PETIR

Jurnalis 06 Februari 2019 13:08:55 WIB

Petir (Sida Samekta)-Desa Petir terletak di Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terbagi atas 13 Padukuhan yaitu Petir (A, B, dan C), Ngelo, Ploso, Watumengkurep, Ngurak urak, Dadapan, Weru, Siyono (A, B dan C) dan Dagangmati.

Menurut sejarah asal mula terbentuknya Desa Petir yaitu ada sepasang laki-laki dan perempuan yang datang di hutan sawah kering yang bernama Ki Kentung dan Nyi Kentung. Mereka melakukan ritual dengan memohon di empat (4) sudut yang dimulai dari tenggara  “Arah Kanan” dan diakhiri sudut barat daya. Dibawah ini adalah urutan patok-patoknya:

  1. Patok Pertama, Berada disebelah selatan barat daya yang mana bertanda bahwa tanda yang pertama selesai dengan ditandai penanaman kayu sambi Sembodo
  2. Patok Kedua, Bertempat disudut barat laut yang mana bertanda bahwa patok kedua selesai dengan ditandai dengan penanaman kayu randualas yang berarti rinenggo
  3. Patok Ketiga, Bertempat timur laut yang mana bertanda bahwa patok ketiga selesai dengan ditandai dengan penanaman kayu wiyu yang berarti winahyu
  4. Patok Keempat, Bertepat tenggara yang mana bertanda bahwa patok keempat selesai dengan ditandai dengan penanaman kayu jati & kukun yang berarti wali pikukuh

Dari empat (4) patok tanda yang ditanami kayu sambi,randualas,wiyu,jati dan kukun mempunyai arti bahwa nanti diwilayah ini akan menjadi dusun (tempat tinggal) yang harapannya “Sembodo, Rinenggo, Sejatine wali Pikukuh”.

Setelah pemberian tanda/patok itu yang diselesaikan Ki kentung dan Nyi Kentung daerah ini sudah menjadi Dusun yang dinamakan Dusun Petir karena disitu terdapat kayu yang sangat besar yang disebut kayu petir

Ki Kentung dan Nyi Kentung memberi tanda bahwa hari jadi Dusun Petir ditetapkan pada hari Senin Pahing sehingga sampai saat ini pada hari itu dipadukuhan Petir di peringati sebagai Bersih Dusun/Rasul. Peringatan itu dilakukan setiap satu tahun sekali dengan hitungan jawa Pawukon Wukir, Wari Gajan dan Merakih

Memperingati hari jadinya Bersih Dusun Petir dulu kala Ki Kentung dan Nyi Kentung menggunakan sesaji yang bermacam-macam yang ditempatkan di pasren. Karena Ki Kentung dan Nyi Kentung disebut sebagai nenek moyang masyarakat Petir dan disebut sebagai pemangku adat/jurukunci.

Ki Kentung dan Nyi Kentung setiap harinya bertani mereka mempunyai ladang di bulak pakel tanaman yang ditanam Ki Kentung dan Nyi Kentung tidak berbeda dengan yang ditanam saat ini di sawah/ladang, tanaman yang ditanam diladang itu mencukupi kebutuhan keluarga Ki Kentung dan Nyi Kentung.

Namun pada suatu musim Ki Kentung dan Nyi Kentung dan keluarganya mempunyai tanaman diladangnya yang bertumbuh kembang yang baik subur dan hijau. Namun saat waktu panen tidak ada hujan yang membuat tanamanya menjadi kering.

Saat Ki Knetung dan Nyi Kentung mengetahui tanamanya kering beliau khawatir kebutuhan keluarganya tidak terpenuhi. Setelah itu Ki Kentung kembali dari ladang sambil berbicara didalam hati dan merasa khawatir bila tidak bisa panen.

Pada hari malam kamis kliwon setelah isya (kurang lebih jam 8 malam) Ki Kentung keluar dari rumahnya dan berdoa kepada Allah yang maha kuasa. Ki Kentung didepan rumahnya, menghadap ke barat laut (Kiblat) melihat dua (2) cahaya yang besarnya (sak glugu-glugu) karena ada cahaya tadi yang cahayanya memancar keatas hingga mencapai langit, Ki Kentung bertanya-tanya: cahaya apa itu?

Ki Kentung kemudian masuk kedalam rumah lagi, seperti biasanya pada keesokan harinya Ki Kentung menuju keladang disana dilihat kanan kirinya semua tanaman terlihat kering, setelah sampai disawah/ladang bulak pakel disebelah tenggara ada sebuah gubuk kecil yang beratapkan ijuk. Ki Kentung mendekatin gubuk tersebut sambil bertanya: siapa yang membuat gubuk ini? Didalam gubuk ini terdapat gundukan tanah yang disamping kanan kirinya terdapat wujud gedubang wurung. Setelah mendekati gubuk tersebut Ki Kentung bertanya-tanya mengapa semua tanamanya kering, kemudian sekitar jam 9 pagi Ki Kentung merasa panas karena trik matahari pagi lalu Ki Kentung kembali ke pojok tenggara gubuk tadi untuk berteduh di bawah pohon yang ada diladang.

Ki Kentung istirahat sambil ngeluh: besok mau makan apa semua tanaman kering semua? Keluhan Ki Kentung yang seperti itu seperti ada jawaban “Ee, ee ee keluhanmu kok seperti sendaren kepipit, nanti ya nanti. Sekejap mata Ki Kentung ditempat duduknya tadi seperti tidur ( sekedip mata) dan terbangun dan seketika tanamanya semua subur dan terlihat hijau. Ki Kentung berkata: Oo ternyata gubuk ini adalah petilasan Kyai Jobeh dan Nyai Jobeh karena semua tanaman yang kering dijadikan hijau semua tanpa adanya hujan.

Sehingga ucapan Ki Kentung dijadikan peringatan setiap satu tahun sekali “Bersih Dusun”. untuk tanda tanaman yang disebut gudhe jero sudah waktunya untuk dipanen karena untuk memperingati kejadian tersebut warga di Padukuhan Petir mengeluarkan berdoa bersama dengan membuat satu giling nasi yang dilengkapi dengan lauk bongko gudhe (dua bungkus) karena sebelumnya ada perkataan “mengko to mengko” jawaban dari keluhanya Ki Kentung.

Kejadian ditempat yang dikeramatkan itu digunakan sebagai tempat untuk berdoa kepada Allah yang maha kuasa agar mudah dikabulkan (ijabah) karena di situ (ditempat itu) banyak kejadian keajaiban dari Allah yang maha kuasa oleh karena itu sampai sekarang peringatan satu tahun tersebut masih dilaksanakan.

Peringatan petilasan Kyai Jobeh Nyai Jobeh tidak bisa dipilah denan peringatan bersih dusun Petir/Rasul. Semua yang dibutuhkan dan sesaji diacara peringatan perantaranya adalah jurukunci. Sehingga di Dusun Petir Ki Kentung dan Nyi Kentung memiliki anak cucu yang melanjutkan pemangku adat dan juru kunci yang urut-urutanya disebut silsilah jurukunci Dusun Petir sampai sekarang :

  1. Ki Kentung
  2. Ki Kendhil
  3. Ki Besar
  4. Ki Malanggati
  5. Ki Tinolo
  6. Ki Irononggo I
  7. Ki Goto
  8. Ki Troniti
  9. Ki Irononggo II
  10. Ki Ironoyo
  11. Ki Irontiko
  12. KI Somejo
  13. KI Nata Sukamto (Juru kunci Tahun Sakpuniko)

Sumber: Noto Sukamto

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung